Dan ketika Sayyidatuna Aminah binti Wahab mengandung Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, Maka Allah SWT memerintahkan Malaikat Ridwan AS agar membuka seluruh pintu – pintu surga. Dan Allah SWT perintahkan Malaikat-Nya untuk mengumandangkan seruan; “Wahai seluruh makhluk, perhatikanlah oleh kalian semua. Sesungguhnya Nur Agung Baginda Nabi Besar Muhammad SAW sekarang telah berada dalam kandungan ibundanya. Kelak Beliaulah yang akan muncul sebagai Nabi yang membawa petunjuk dan kabar gembira serta pemberi peringatan kepada umat manusia.” Pada saat itu pula seluruh singgasana para penguasa, raja dan kaisar di seluruh dunia jatuh, seluruh patung – patung hancur berantakan, dan lenyapnya ilmu para dukun – dukun. Dan dengan keAgungan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, Sayyidatuna Aminah binti Wahab banyak menerima anugerah dari Allah SWT.
· Pada bulan pertama (1);
Ketika Sayyidatuna Aminah binti Wahab sedang tertidur datanglah Nabi Adam AS, dan Beliau berkata; “Selamat datang Wahai Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Salam Sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepada-Mu” Dan Nabi Adam AS juga memberikan kabar gembira “ Sungguh beruntung Engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh Engkau telah mengandung Nabi Agung Junjungan seluruh umat manusia.”
· Pada bulan kedua (2);
Datangnya Nabi Sheth AS kepada Sayyidatuna Aminah binti Wahab, dan Beliau berkata; “Selamat datang Wahai Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, Wahai Utusan Allah. Salam Sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepada-Mu.” Dan Beliau juga memberikan kabar gembira “Sungguh beruntung Engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh Engkau telah mengandung Nabi Agung yang dianugerahi Allah SWT ilmu ta’wil dan hadist.” Namun pada bulan ini juga Ayahanda Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yaitu Sayyidina Abdullah telah berpulang ke Hadirat Allah SWT dan dimakamkan di Abwa. Sayyidatuna Aminah sangat sedih atas peristiwa tersebut, dan tidak bernafsu makan selama beberapa hari. Namun Sayyidatuna Aminah bermimpi bertemu dengan Maryam binti Imran yaitu ibunda Nabi Isa AS. Dalam mimpinya Maryam binti Imran berkata; “Kelak bayi yang ada didalam rahimmu akan menjadi manusia yang paling mulia sejagat raya, maka jagalah ia baik baik hingga kelahirannya.”
· Pada bulan ketiga (3);
Datangnya Nabi Idris AS kepada Sayyidatuna Aminah binti Wahab, dan Beliau mengatakan hal yang serupa, seraya memberikan kabar gembira “Sungguh beruntung Engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh Engkau telah mengandung Nabi Agung yang kelak menjadi pemimpin yang sangat agung.”
· Pada bulan keempat (4);
Datangnya Nabi Nuh AS kepada Sayyidatuna Aminah binti Wahab, dan Beliau mengatakan hal yang serupa, seraya memberikan kabar gembira “Sungguh beruntung Engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh Engkau telah mengandung Nabi Agung yang dianugerahi Allah SWT pertolonggan dan kemenangan yang besar.”
· Pada bulan kelima (5);
Datangnya Nabi Hud AS kepada Sayyidatuna Aminah binti Wahab, dan Beliau mengatakan hal yang serupa, seraya memberikan kabar gembira “Sungguh beruntung Engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh Engkau telah mengandung Nabi Agung yang dianugerahi Allah SWT Syafa’at yang Agung pada hari kiamat.”
· Pada bulan keenam (6);
Datangnya Nabi Ibrahim AS kepada Sayyidatuna Aminah binti Wahab, dan Beliau mengatakan hal yang serupa, seraya memberikan kabar gembira “Sungguh beruntung Engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh Engkau telah mengandung Nabi yang di Agungkan Allah SWT.”
· Pada bulan ketujuh (7);
Datangnya Nabi Ismail AS kepada Sayyidatuna Aminah binti Wahab, dan Beliau mengatakan hal yang serupa, seraya memberikan kabar gembira “Sungguh beruntung Engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh Engkau telah mengandung Nabi Agung yang dianugerahi Allah SWT Keunggulan dan Kesantunan yang sangat luar biasa.”
· Pada bulan kedelapan (8);
Datangnya Nabi Musa AS kepada Sayyidatuna Aminah binti Wahab, dan Beliau mengatakan hal yang serupa, seraya memberikan kabar gembira “Sungguh beruntung Engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh Engkau telah mengandung Nabi Agung yang dianugerahi Allah SWT Kitab Suci Al-Qur’an.”
· Pada bulan kesembilan (9);
Datangnya Nabi Isa AS kepada Sayyidatuna Aminah binti Wahab, dan Beliau mengatakan hal yang serupa, seraya memberikan kabar gembira “Sungguh beruntung Engkau wahai Aminah, berbahagialah, sungguh Engkau telah mengandung Nabi Yang Sangat Mulia dan Utusan Allah SWT Yang Sangat Agung. Rahmat Belas Kasih Sayang Allah SWT dan Salam Sejahtera-Nya senantiasa melimpah kepadanya. Sungguh Allah SWT akan menjauhkan darimu segala kesengsaraan, kepayahan dan juga akan memberimu segala kemudahan.” Dan pada saat itu pula Allah SWT memberikan Ilham kepada Sayyidatuna Aminah untuk menamai putranya dengan nama “Muhammad”. Karena di Kitab Suci Taurat dan Injil Beliau bernama “Ahmad”, dan di Kitab Suci Al-Qur’an Beliau bernama “Muhammad”.
Dan ketika sudah dekat detik – detik kelahiran Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, Ibunda Beliau yaitu Sayyidatuna Aminah binti Wahab semakin banyak mendapatkan berbagai macam anugerah dari Allah SWT, yaitu :
· Pada Malam ke 1 :
Allah SWT melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga beliau (ibunda Nabi Besar Muhammad SAW), Sayyidatuna Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
· Pada malam ke 2 :
Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Besar Muhammad SAW yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Allah SWT.
· Pada malam ke 3 :
Datang seruan memanggil “Wahai Aminah… sudah dekat saatnya engkau akan melahirkan Nabi yang Agung dan Mulia, Nabi Besar Muhammad SAW yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah SWT.”
· Pada malam ke 4 :
Sayyidatuna Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para Malaikat secara nyata dan jelas.
· Pada malam ke 5 :
Sayyidatuna Aminah bermimpi bertemu dengan Nabi Allah Ibrahim AS.
· Pada malam ke 6 :
Sayyidatuna Aminah melihat cahaya Nabi Besar Muhammad SAW memenuhi alam semesta.
· Pada malam ke 7 :
Sayyidatuna Aminah melihat para Malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira, sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.
· Pada malam ke 8 :
Sayyidatuna Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan “Bahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi Agung, Kekasih Allah SWT Pencipta Alam Semesta.”
· Pada malam ke 9 :
Allah SWT semakin mencurahkan Rahmat belas kasih sayang kepada Sayyidatuna Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sedih, susah ataupun sakit dalam jiwa Sayyidatuna Aminah.
· Pada malam ke 10 :
Sayyidatuna Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut kelahiran Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
· Pada malam ke 11 :
Sayyidatuna Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyambut kelahiran Sayyidina Muhammad SAW.
· Pada malam ke 12 :
Tepatnya tanggal 12 Rabi’ul Awwal jam 2 pagi, Tiba-tiba tiang rumah Sayyidatuna Aminah terbelah, dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat anggun, cantik jelita diliputi dengan cahaya yang memancar berkemilau, serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.
· Wanita pertama :
Berkatalah Wanita Suci tersebut “Sungguh berbahagialah Engkau wahai Aminah. Tidak ada wanita di dunia ini yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti Engkau. Sebentar lagi Engkau akan melahirkan Nabi Agung Junjungan Alam Semesta Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Sesungguhnya aku ini adalah Sayyidah Siti Hawa. Aku diperintahkan Allah SWT untuk menemanimu.” Kemudian Sayyidah Siti Hawa duduk disamping kanan Sayyidatuna Aminah.
· Wanita kedua :
Dan mendekatlah wanita Suci yang kedua itu, dan mengatakan “Sungguh berbahagialah Engkau wahai Aminah. Tidak ada wanita di dunia ini yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti Engkau. Sebentar lagi Engkau akan melahirkan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Seorang Nabi yang dianugerahi Allah SWT kesucian yang sempurna pada diri dan kepribadiannya. Nabi Agung yang ilmunya dijadikan sebagai sumber seluruh ilmunya para Nabi dan Para Kekasih Allah SWT. Nabi Agung yang Cahayanya memenuhi seluruh alam. Sesungguhnya aku ini adalah Sayyidah Sarah istri Nabi Ibrahim AS. Aku diperintahkan Allah SWT untuk menemanimu. ” Kemudian Sayyidah Sarah duduk disamping kiri Sayyidatuna Aminah.
· Wanita ketiga :
Dan mendekatlah wanita Suci yang ketiga itu, dan mengatakan “Sungguh berbahagialah Engkau wahai Aminah. Tidak ada wanita di dunia ini yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti Engkau. Sebentar lagi Engkau akan melahirkan Nabi Agung Junjungan Alam Semesta Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, Kekasih Allah SWT Yang Paling Agung, Insan sempurna yang paling Utama mendapati pujian dari Allah SWT dan dari seluruh makhluk-Nya. Sesungguhnya aku ini adalah Sayyidah Asiyah binti Muzahim istri Fir’aun. Aku diperintahkan Allah SWT untuk menemanimu.” Kemudian Sayyidah Asiyah binti Muzahim duduk dibelakang Sayyidatuna Aminah.
· Wanita keempat :
Wanita Suci keempat itu lebih Anggun, berwibawa dan memiliki kecantikan luar biasa. Kemudian mendekat dan berkata “Sungguh berbahagialah Engkau wahai Aminah. Tidak ada wanita di dunia ini yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti Engkau. Sebentar lagi Engkau akan melahirkan Nabi Agung Junjungan Alam Semesta Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, yang dianugerahi Allah SWT berbagai macam mukjizat yang sangat Agung dan sangat luar biasa. Beliau lah Junjungan seluruh penghuni langit dan bumi, hanya untuk Beliau semata segala bentuk Shalawat Allah SWT dan Salam Sejahteranya yang Sempurna. Sesungguhnya aku ini adalah Sayyidah Maryam binti Imran Ibunda Nabi Isa AS. Kami semua diperintahkan Allah SWT untuk menemanimu demi menyambut Baginda Nabi Besar Muhammad SAW .” Kemudian Sayyidah Maryam duduk didepan Sayyidatuna Aminah.
Kemudian Sayyidatuna Aminah melihat sekelompok manusia bercahaya saling berdatangan silih berganti memasuki ruangan Sayyidatuna Aminah, mereka memanjatkan puja puji dan tasbih pada Allah SWT dengan berbagai macam bahasa yang berbeda-beda. Kemudian atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh Sayyidatuna Aminah berbagai macam bintang – bintang diangkasa yang sangat indah berkilauan yang saling berterbangan dilangit. Dan Allah SWT memerintahkan Malaikat Ridwan AS agar menyuruh semua Bidadari supaya berdandan rapi, cantik dan memakai segala macam bentuk perhiasan, kain sutra dengan bermahkotakan emas dan intan permata. Dan Allah SWT juga memerintahkan agar menebarkan wewangian surga ke segala arah demi menyambut kedatangan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Dan Allah SWT memberikan tugas khusus kepada Malaikat Jibril AS untuk memberitahukan kepada seluruh makhluk penghuni bumi dan langit agar bersiap-siap untuk menyambut kelahiran Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Maka Allah SWT berfirman kepada Malaikat Jibril AS, sebagaimana yang termaktub dalam kitab maulid Ad-Diba’i karya Al-Arif billah Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman bin Ali Ad-Diba’i RA“Ya Jibrilu nadi fi sa-iril makhluqat, min ahlil ardhi was samawat, bit-tahani wal bisyarat. Fa innan nural mashuna was sirral maknunal ladzi aujadtuhu qabla wujudil asy-ya-I wa ibda’il ardhi was sama-i. anquluhu fi hadzihil lailati ila bathni ummihi mas-rura, amla-u bihil kauna nura, wa akhfuluhu yatiman, wa uthahhiruhu wa ahla baitihi tath-hira”. Yang artinya “Wahai Jibril, serukan kepada seluruh makhluk penghuni bumi dan langit agar menyambutnya dengan riang gembira. Karena sesungguhnya Cahaya yang terpelihara dan Rahasia yang tersimpan, yang Aku ciptakan sebelum adanya segala sesuatu dan sebelum terciptanya bumi dan langit. Malam ini Aku pindahkan kedalam perut ibunya dengan penuh kegembiraan, yang dengannya Ku-penuhi alam ini dengan cahaya. Ku-pelihara ketika dalam keadaan yatim piatu dan Aku menyucikannya beserta keluarganya dengan sesuci-sucinya.”
Dan Allah SWT juga memerintahkan Malaikat Jibril AS untuk :
- Menyerukan kepada Arwah Suci para Nabi dan Rasul agar berkumpul berbaris rapi menyambut kedatangan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
- Memakai pakaian Hullah Ar-Ridwan (Pakaian khusus yang diliputi keRidhoan Allah SWT)
- Agar turun ke bumi dengan membawa seluruh pasukan Malaikat, para Malaikat Muqarrabin, para Malaikat Karubiyyin dan para Malaikat yang selalu mengelilingi Arsy demi menyambut, memuliakan dan mengagungkan kedatangan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
- Memberitahukan kepada Malaikat Malik AS agar menutup seluruh pintu Neraka.
- Memberitahukan kepada Malaikat Ridwan AS agar membuka seluruh pintu Surga.
- Mengumandangkan seruan di seluruh penjuru langit hingga lapis ke-7 dan di segenap penjuru bumi hingga lapisan yang paling dalam, bahwa “Sesungguhnya, sekarang telah tiba saatnya kedatangan Nabi Akhir Zaman, Nabi Agung Kekasih Allah SWT, Baginda Nabi Besar Muhammad SAW ”.
seketika itu pula Sayyidatuna Aminah melihat bulan terbelah dan bintang – bintang berjajar rapih di atas kepala Beliau dan di samping Beliau telah ada secangkir minuman putih bening. Kemudian Cahaya yang luar biasa meliputi Sayidatuna Aminah dan datanglah burung putih berkilauan cahaya mengusapkan sayapnya kepada Sayyidatuna Aminah. Kemudian lahirlah Junjungan kita, Nabi Akhir Zaman, Pemimpin para Nabi dan Rasul, Pemimpin seluruh umat manusia, Sang Kekasih Allah SWT, Nabi Agung yang sempurna, Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Dan Sayyidatuna Aminah tidak melihat apa pun, kecuali hanya sinar cahaya yang sangat Agung, tidak lama kemudian Beliau melihat Baginda Nabi Besar Muhammad SAW berada di sampingnya,telah terselimuti dengan sutera putih diatas hamparan sutera hijau dalam keadaan telah terkhitan, tali pusarnya telah terpotong bersih, sedang bersujud ke Hadirat Allah SWT, dengan mengangkat jari telunjuknya seraya mengucapkan “Allahu Akbar kabiran wal-hamdulillahi katsiran wa subhanallahi bukratan wa ashila.”
Dan Mukjizat Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang pertama adalah ketika Beliau lahir maka api sesembahan di Persia menjadi padam, bersamaan dengan runtuhnya gedung – gedung kehormatannya. Sebagaimana yang termaktub dalam kitab maulid Ad-Diba’i karya Al-Arif billah Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman bin Ali Ad-Diba’i RA“Awwalu fadhilatil mu’jizati bi khumudi nari farisa wa suquthisy syurafati, wa rumiyatisy syayathinu minas sama-i bisy-syu-hubil mukhriqat, wa raja’a kullu jabbarin minal jinni wa huwa bishaulati salthanatihi dzalilun khadi, lamma ta-allaqa min sanahun nurus sathi.” Yang artinya “Mu’jizat Agung pertama Baginda Nabi Besar Muhammad SAW adalah padamnya api sesembahan di negeri Persia, bersamaan dengan runtuhnya gedung – gedung kehormatannya. Dan dilemparnya setan – setan dari langit dengan bintang – bintang yang membakar. Seketika, semua raja jin yang dengan angkuh menguasai kerajaannya menjadi hina dan tunduk. (Semua itu terjadi) ketika Cahaya Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang cemerlang memancar.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar